PENGERTIAN LAJU REAKSI
Laju reaksi dapat didefinisikan sebagai:
·
Laju/kecepatan
berkurangnya konsentrasi reaktan tiap satuan waktu (-∆M/∆t)
·
Laju/kecepatan
bertambahnya konsentrasi produk tiap satuan waktu (+∆M/∆t)
Dari reaksi A(aq) + B(aq) → C(aq) + D(aq)
Secara umum, laju reaksi dirumuskan dengan:
V = k [A]m[B]n dimana
v = laju reaksi (M/det)
K = v/[A]m[B]n K
= tetapan laju reaksi (/det)
[A],[B]
= konsentrasi zat (M)
m,n
= orde reaksi/tingkat reaksi
orde reaksi dapat dihitung berdasarkan data percobaan.
Contoh : pada reaksi A(aq) + B(aq) → C(aq) + D(aq) diperoleh data
sbb:
percobaan
|
[A] (M)
|
[B] (M)
|
V (M/det)
|
1
|
2.10-3
|
2.10-3
|
1.10-5
|
2
|
4.10-3
|
2.10-3
|
2.10-5
|
3
|
2.10-3
|
4.10-3
|
4.10-5
|
Tentukan :
a) Orde reaksi terhadap A
b) Orde reaksi terhadap B
c) Orde reaksi total
d) Rumus laju reaksi
e) Nilai tetapan laju reaksi
f)
Laju reaksi jika
[A]=3.10-2 M dan [B]=2.10-2 M
a. Untuk menghitung orde reaksi A, ambil 2 data percobaan
dimana konsentrasi A berbeda,tapi konsentrasi B sama dan dimasukkan ke dalam
rumus umum laju reaksi.
Dari data percobaan di atas,
untuk menghitung orde reaksi A data yang digunakan adalah data 1 dan 2
V2 = k
[A]2m[B]2n
V1 k [A]1m[B]1n
2.10-5 = k(4.10-3)m(2.10-3)n
1.10-5 k(2.10-3)m(2.10-3)n
2 = 2m
m = 1
b. Untuk menghitung orde reaksi B, ambil 2 data percobaan
dimana konsentrasi B berbeda,tapi konsentrasi A sama dan dimasukkan ke dalam
rumus umum laju reaksi.
Dari data percobaan di atas,
untuk menghitung orde reaksi B data yang digunakan adalah data 1 dan 2
V3 = k
[A]3m[B]3n
V1 k [A]1m[B]1n
4.10-5 = k(2.10-3)m(4.10-3)n
1.10-5 k(2.10-3)m(2.10-3)n
4 = 2n
n = 2
c.
Orde reaksi total
= orde reaksi A + orde reaksi B = 1 + 2 = 3
d. Rumus laju reaksi adalah dengan memasukkan nilai orde
reaksi ke dalam rumus umum laju reaksi.
V = k [A]m [B]n
V = k [A]1 [B]2
V = k [A] [B]2
e. Untuk menentukan nilai konstanta laju reaksi caranya
adalah dengan memasukkan salah satu data percobaan ke dalam rumus laju reaksi
yang sudah diperoleh
Misalnya dari data di atas,
kita ambil data percobaan 1 untuk dimasukkan ke dalam rumus laju reaksi.
V = k [A] [B]2
1.10-5 = k (2.10-3)
(2.10-3)2
1.10-5 = k (2.10-3)(4.10-6)
1.10-5 = k 8.10-9
K = 1.10-5/ 8. 10-9
K = 0,125 . 104
K = 1250
f.
Untuk menghitung
nilai laju reaksi, data yang dikehendaki dimasukkan dalam rumus laju reaksi.
V = k [A] [B]2
V = 1250 (3.10-2) (2.10-2)2
V = 1250 (3.10-2) (4.10-4)
V = 1250 (12.10-6)
V = 15000 . 10-6
V = 1,5. 10-2 M/det
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
#Teori Tumbukan
Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi terjadi karena adanya tumbukan
efektif.
Energi aktivasi/ energi pengaktifan adalah energi minimum yang
dibutuhkan untuk menghasilkan tumbukan yang efektif sehingga reaksi dapat
berlangsung.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori
tumbukan :
1.
Konsentrasi
“semakin tinggi konsentrasi,
laju reaksi semakin cepat”
Berdasarkan teori tumbukan,
semakin tinggi konsentrasi maka jumlah partikel zat semakin banyak. Jika jumlah
partikel zat semakin banyak maka akan lebih mudah terjadi tumbukan yang
efektif, sehingga laju reaksi makin cepat
2.
Luas Permukaan
“semakin besar luas
permukaan, laju reaksi makin cepat”
Luas permukaan berhubungan
dengan ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, maka luas permukaan
semakin besar. (contohnya gula pasir dan gula batu, dengan massa yang sama maka
gula pasir lebih cepat larut daripada gula batu bukan?hal ini karena luas
permukaan total bentuk serbuk lebih besar daripada luas permukaan bentuk
bongkahan.)
Berdasarkan teori tumbukan,
semakin besar luas permukaan maka semakin mudah partikel – partikel untuk
saling bertumbukan, sehingga menghasilkan tumbukan efektif dan laju reaksi
makin cepat.
3.
Suhu
“semakin tinggi suhu, laju
reaksi makin cepat”
Berdasarkan teori tumbukan,
semakin tinggi suhu maka energy kinetik partikel juga semakin besar. Karena semakin
tinggi suhu gerakan partikel juga semakin cepat sehingga memungkinkan
terjadinya tumbukan efektif dan laju reaksi semakin cepat.
4.
Katalisator
“adanya katalisator
mempercepat laju reaksi”
Katalisator adalah zat yang
ditambahkan sehingga dapat mempercepat laju reaksi tanpa zat tersebut ikut
bereaksi . Fungsi katalisator adalah untuk menurunkan energy aktivasi, sehingga
dengan energy sedikit, reaksi sudah dapat berlangsung.
Contoh katalis : MnO2,
logam Pt, Ni, Pd, V
Soal Latihan
1.
Apa
yang dimaksud dengan laju reaksi?
2. Sebut dan jelaskan apa saja factor –
factor yang mempengaruhi laju reaksi?
3. Mengapa kenaikan suhu akan
mempercepat reaksi ?
4. Bagaimana cara energy aktifasi
diperkecil ?
5.
pada
reaksi 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g) diperoleh data
sbb:
percobaan
|
[NO] (M)
|
[O2] (M)
|
V (M/det)
|
1
|
2.10-3
|
2.10-3
|
2.10-5
|
2
|
4.10-3
|
2.10-3
|
2.10-5
|
3
|
2.10-3
|
4.10-3
|
8.10-5
|
Tentukan :
a) Orde reaksi terhadap NO
b) Orde reaksi terhadap O2
c) Orde reaksi total
d) Rumus laju reaksi
e) Nilai tetapan laju reaksi
f)
Laju reaksi jika
[NO]=2.10-2 M dan [O2]=1.10-2 M
terimakasih kak, sangat membantu :)
BalasHapusKak, kayamna rumus umumnya tuh kak..??
BalasHapusbagus ya kk, makasih info
BalasHapusssiiiiipppp kakkk
BalasHapusmakasiihh
Rumit ya
BalasHapusmas klo nyari orde reaksi yang diketahui cuma diketahui molalitas sama waktuitu gimana ya?
BalasHapusNilai K nya berapa
BalasHapusMohon bantuanya, suatu Hidrolisis paracetamol dalam lambung, jika tetapan laju reaksi 0,396/hari, maka berapa % yg belum bereaksi setelah 3x waktu paruh? (mis:konsentrasi mula2 100%)
BalasHapuslengkap gila, nih uda 2019 si, makasi ya
BalasHapusSippp dah
BalasHapusTerima kasih banyak.
BalasHapusSangat membantu🙏🙏🙏